Perkembangan Pengetahuan Sosial di Indonesia

Artikel terkait : Perkembangan Pengetahuan Sosial di Indonesia

Perkembangan Pengetahuan Sosial di Indonesia - Pengertian PS di atas memang banyak terpengaruh oleh konsep PS yang dikenal sebagai Social Stüdy (Studi Sosial) dari Amerika. Kemudian pengembangannya di Indonesia, ide dasamya diambil dari Amerika berdaarkan sumber dari Modul Program Akta Mengajar V, tetapi yang menyangkut tujuan, materi dan pengelolaannya disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia

Kalau mengingat beberapa pengertian PS di atas, jelas bahwa mata pelajaran PS itu merupakan himpunan pengetahuan tentang berbagai bidang kajian (geografi, sejarah, ekonomi, politik, sosiologi dan lain-lain) untuk memberi gambaran tentang kehidupan sosial di masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, jelas nampak berbagai peristiwa dan fenomena sosial itu saling kait mengkait di antara berbagai aspek.
credit: fokusutama.com
Namun di dalam proses pendidikan dan pembelajaran masing-masing aspek atau bidang kajian itu dikembangkan diajarkan secara terpisah sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Ada pelajaran geografi, sejarah, ekonomi, PMP, sosiologi secara sendiri-sendiri (lih. Kurikulum 1968).

Apa yang dipelajari di bangku sekolah oleh anak-anak peserta didik itu tidak sesuai dengan realitas yang di dalam masyarakat, sehingga kalau dilihat dari kaca mata pengalaman belajar anak menjadi kurang bermakna. Sebab kejadian-kejadian dan fenomena yang dihadapi anak di masyarakat serba kait mengkait dari berbagai aspek yang ada.

Sehubungan dengan itu maka dilakukan upaya mengintegrasikan berbagai aspek tadi. Pada kurikulum 1975 kemudian muncullah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah. Pada kurikulum ini ditegaskan bahwa pelajaran IPS, unsurnya sejarah, geografi, dan ekonomi: Tetapi penggabungan ini dalam pelaksanaan di sekolah juga kurang efektif. Tahun 1984, terjadi perubahan kurikulum. Keterpaduan unsur-unsur dalam IPS menjadi kabur.

Tahun 1994 juga terjadi pembaharuan kurikulum. Istilah IPS tetap muncul, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah terpisah, sehingga dikenal ada IPS Geografi, IPS Sejarah, IPS Ekonomi. Pembelajaran IPS Geografi, IPS Sejarah, dan IPS Ekonomi cenderung kognitif. Bahkan pembelajaran yang terjebak pada aspek kognitif ini juga menjadi kecenderungan umum untuk mata pelajaran - mata pelajaran pada kurikulum 1994. Mutu lulusan rendah dan tidak relevan dengan tuntutan masyarakat.

Pada tahun 1999 ada rintisan untuk memperbaiki kurikulum 1994. Arah perbaikan itu adalah mewujudkan kurikulum yang berbasis kompetensi, seperti yang sudah dikembangkan oleh SMK. Dalam pengembangan kurikulum yang berbasis kompetensi (yang kemudian Iebih dikenal dengan
Kurikulum 2004) itu, dalam strukturnya antara Iain ada mata pelajaran Pengetahuan Sosial (PS).

Mata pelajaran ini tidak Iain adalah penjelmaan IPS yang pernah populer 1970 — 1980 an. Hanya kalau IPS terdiri unsur sejarah, geografi, dan ekonomi, sedang PS terdiri dari: sejarah, geografi, ekonomi, PMPKn dan sosiologi. Tetapi ide dasar dan filosofinya antara keduanya sama. Jadi PS nama Iain dari IPS atau Studi Sosial.

Pendekatan dalarn Pengembangan Program Pembelajaran

Semua ahli nampaknya sepakat bahwa mata pelajaran PS itu mer*an gabungan dari berbagai unsur. Namun dalam pengembangan pembelajarannya memang ada beberapa pendekatan, sehingga melaliirk'ån berbagai model (Iih. Zainal Abidin, 1980).

Artikel Pendidikan Pengetahuan Sosial Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 Pendidikan Pengetahuan Sosial | Design by Tuxlin Network